Jumat, 12 Mei 2017

Faktor Penyebab Utama Penyakit Infeksi Saluran Kemih

E. coli adalah penyebab dari 80–85% infeksi saluran kemih, dan Staphylococcus saprophyticus menjadi penyebab pada 5–10%. Meskipun jarang, infeksi virus atau jamur dapat menyebabkan penyakit ini. Bakteri penyebab lainnya meliputi:Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, Enterococcus dan Enterobacter. Hal ini tidak umum ditemukan dan biasanya berkaitan dengan abnormalitas saluran kemih atau pemasangan kateter urin. Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus biasanya terjadi sekunder akibat infeksi yang ditularkan melalui darah. 

Faktor Penyebab Utama Penyakit Infeksi Saluran Kemih

Penderita cystitis dan pyelonephritis biasanya mengidap bakteri dari usus (anus), umumnya bakteri aerobik gram negatif, sedangkan gram positif relatif jarang.
Bakteri gram negatif tersebut adalah: Escherichia coli (yang terbanyak), Klebsiella atau Proteus mirabilis, dan kadang-kadang Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan Enterobacter and Serratia dijumpai juga pada pasien di rumah sakit. Bakteri gram positif adalah: Staphylococcus saprophyticus pada 5 sampai 10 persen pasien. Dan yang lebih jarang adalah Enterococcus faecalis (group D streptococci) and Streptococcus agalactiae (group B streptococci). Sedangkan di rumah sakit dijumpai pasien dengan bakteri coccus, E. faecalis, and Staphylococcus aureus.
Untuk pertama kali terkena infeksi saluran kemih yang hanya ditandai dengan gejala klinis, maka tidak diperlukan kultur urine dan dianggap bakterinya adalah E. Coli, tetapi jika sudah terkena beberapa kali dan tidak sembuh juga, maka perlu dilakukan kultur urine, karena seseorang dalam hidupnya apalagi jika sampai berusia lanjut dapat terkena 5 atau lebih jenis bakteri termasuk bakteri Staphylococcus saprophyticus yang relatif jarang dan penderita tidak pernah memakai kateter urine padahal resistensi antibiotiknya berbeda-beda untuk tiap-tiap bakteri. Mencoba-coba antibiotik pada orang lanjut usia atau yang kondisinya lemah bukan tindakan yang bijaksana, karena antibiotik pada prinsipnya membunuh bakteri-bakteri termasuk bakteri baik sekalipun yang dibutuhkan tubuh. Kultur urine tidak murah, bahkan bisa saja obat antibiotiknya lebih murah, apalagi kalau itu obat generik, misalnya Chloramphenicol, ataupun obat brand generic yang sebenarnya adalah obat generik yang diberi merek, misalnya Co Amoxyclav.

Faktor Penyebab Utama Penyakit Infeksi Saluran Kemih

Jenis kelamin
Pada perempuan muda yang aktif secara seksual, aktivitas seksual adalah penyebab dari 75–90% infeksi kandung kemih, dengan risiko infeksi berkaitan dengan frekuensi hubungan seksual. Istilah "sistitis bulan madu" dipergunakan untuk fenomena ISK yang sering terjadi pada awal pernikahan. Pada perempuan pasca-menopause, aktivitas seksual tidak mempengaruhi risiko mengalami ISK.Penggunaan spermisida, terlepas dari frekuensi seksual, menambah risiko ISK.
Perempuan lebih rentan terkena ISK daripada laki-laki, karena pada perempuan uretra jauh lebih pendek dan lebih dekat dengan anus. Karena tingkat estrogen perempuan menurun seiring menopause, risikonya terkena infeksi saluran kemih meningkat karena hilangnya flora vagina yang melindungi. 
Kateter urin
Kateterisasi urin meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Risiko bakteriuria (bakteri dalam urin) adalah antara tiga sampai enam persen per hari dan antibiotik profilaksis (pencegah) tidak efektif dalam mengurangi infeksi yang bergejala. Risiko infeksi terkait bisa dikurangi dengan hanya memasang kateter bila diperlukan, dengan menggunakan teknik aseptik saat memasukkan, dan mempertahankan aliran kateter lancar dan tertutup dari lingkungan sekitarnya.
Lainnya
Kecenderungan infeksi kandung kemih mungkin bawaan dalam keluarga. Faktor risiko lainnya meliputi diabetes, belum disunat, dan mengalami prostat besar. Faktor penyulit cenderung samar antara lain abnormalitas anatomi, fungsional, atau metabolik yang mendasari. ISK yang kompleks lebih sulit diobati dan biasanya membutuhkan evaluasi, pengobatan dan tindak lanjut yang agresif. Pada anak, ISK dikaitkan dengan refluks vesikoureteral (pergerakan abnormal urin dari kandung kemih menuju ureter atau ginjal) dan konstipasi. 
Orang dengan cedera sumsum tulang belakang memiliki risiko infeksi saluran kemih yang lebih tinggi, sebagian karena penggunaan kateter dalam waktu lama, dan sebagian lagi karena gangguan fungsi pengosongan kandung kemih.[15] Ini adalah penyebab infeksi paling umum dalam populasi ini, dan juga merupakan penyebab paling umum dari rawat inap. Selain itu, penggunaan jus cranberry atau suplemen cranberry tampaknya tidak efektif dalam pencegahan dan pengobatan di populasi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar